Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), Abdul Malik mengharapkan adanya perluasan standar pendidikan. Ia menceritakan, masih banyak daerah kecil yang menggunakan satu orang guru untuk mengajar di beberapa jenjang pendidikan.
“Tentu guru yang baik di sekolah standar akan berbeda dengan guru baik yang berada di daerah kecil dengan tugas dan lingkup ajar yang luas,” terang dia dalam siaran YouTube akreditasi sekolah/madrasah, Kamis (17/12).
Untuk itu, demi meningkatkan kualitas guru, kata dia konsep Guru Penggerak akan menjadi pemicu kuat dalam menciptakan guru berkualitas. Sebab, untuk mencapai tujuan profil Pelajar Pancasila dibutuhkan peran Guru Penggerak.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Iwan Syahril pun juga mengatakan bahwa peran guru untuk peningkatan mutu sekolah/madrasah begitu penting.
“Sekali lagi saya tekankan bahwa tujuan utama Kemendikbud melalui Merdeka Belajar ada tiga, yaitu siswa, siswa, dan siswa. Apapun yang kita kerjakan, harus berfokus pada ini. Maka, kita amat membutuhkan guru-guru penggerak yang berfokus pada siswa,” tegasnya.
Adapun tujuan utama Kemendikbud adalah melahirkan para Pelajar Pancasila dengan karakter pembelajar sepanjang hayat, berkompetensi global dan berkarakter luhur. Pihaknya akan terus mendorong para guru penggerak menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang mewujudkan generasi unggul Indonesia. Hal ini dilakukan demi menghasilkan para siswa yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Selain itu, Guru Penggerak juga berperan memotivasi guru lainnya. “Jika seorang guru secara individu sudah baik, maka dia harus mengambil peran untuk membuat guru lain menjadi bagus,” pungkasnya.