Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta dinas pendidikan dan sekolah lebih aktif meningkatkan kualitas pendataan siswa dari keluarga miskin melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Sistem Informasi Program Indonesia Pintar (PIP). Dinas pendidikan dan sekolah merupkan pihak yang berwenang mengusulkan siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbud, Abdul Kahar mengatakan, dinas pendidikan juga diharapkan berperan aktif berkoordinasi dengan perangkat daerah,. Koordinasi penting agar seluruh siswa dari keluarga miskin dapat menerima Program Indonesia Pintar (PIP) dengan mengawal proses pencatatan keluarganya ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kemudian, pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun kota diharapkan agar mengoptimalkan perangkat daerah yang mempunyai fungsi pengawasan untuk mengawasi pelaksanaan PIP.
"Mulai dari proses pemutakhiran DTKS oleh dinas sosial setempat yang berkoordinasi dengan kelurahan, pengusulan oleh dinas pendidikan, sampai dengan aktivasi rekening, penarikan dana dan pemanfaatan dana," ujar Abdul Kahar melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 Desember 2020.
Ia berharap, melalui peran aktif masing-masing, baik dari pemerintah pusat dan daerah, akan bisa lebih responsif dan akomodatif terhadap perubahan kondisi kesejahteraan dari keluarga-keluarga di wilayahnya masing-masing.
Pemerintah melalui Kemendikbud terus berupaya memberikan perhatian kepada siswa dari keluarga tidak mampu. Salah satunya, Kemendikbud menindaklanjuti laporan warga mengenai sosok Muhammad Rais, siswa SDN 047 Balonggede, Kota Bandung, Jawa Barat, yang berasal dari keluarga pemulung dan sering melakukan aktivitas belajar di pinggir trotoar.
Kemendikbud memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP), tabungan Simpel (simpanan pelajar), dan perlengkapan sekolah (tas sepatu seragam dan buku tulis) kepada Rais. Bantuan diserahkan langsung di SDN 047 Balonggede, Bandung, hari ini.
"Kami sangat terbantu dengan masukan dan laporan dari masyarakat mengenai anak-anak yang membutuhkan bantuan. Mereka perlu dukungan kita bersama agar terus mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara," ujarnya.
Pemerintah melalui Kemendikbud terus berupaya memberikan perhatian kepada siswa dari keluarga tidak mampu. Salah satunya, Kemendikbud menindaklanjuti laporan warga mengenai sosok Muhammad Rais, siswa SDN 047 Balonggede, Kota Bandung, Jawa Barat, yang berasal dari keluarga pemulung dan sering melakukan aktivitas belajar di pinggir trotoar.
Kemendikbud memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP), tabungan Simpel (simpanan pelajar), dan perlengkapan sekolah (tas sepatu seragam dan buku tulis) kepada Rais. Bantuan diserahkan langsung di SDN 047 Balonggede, Bandung, hari ini.
"Kami sangat terbantu dengan masukan dan laporan dari masyarakat mengenai anak-anak yang membutuhkan bantuan. Mereka perlu dukungan kita bersama agar terus mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara," ujarnya.
sumber