Melalui pendidikan, seseorang bisa berubah pola pikirnya. Bahkan mampu membentuk jati diri seseorang. Tak hanya itu saja, dari pendidikan pula juga dapat menciptakan pola pikir untuk jadi wirausaha. Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim pada acara 'Leadership Night' gelaran Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Kampus Jakarta. Pada kesempatan itu, Mendikbud memaparkan pentingnya inovasi yang menghasilkan disrupsi untuk melakukan transformasi pada dunia pendidikan di Indonesia. Nadiem juga menguraikan bagaimana pengalaman pribadinya selama bersekolah dahulu yang telah membentuk karakter dan kemampuannya dalam memimpin.
Asah kemampuan kepemimpinan Mas Menteri mengemukakan bahwa pendidikan yang membebaskan dan memerdekakan yang dapat mengasah kemampuan kepemimpinan seorang siswa.
Tak hanya itu saja, Mendikbud juga menceritakan pengalamannya ketika mengambil program MBA di Harvard Business School dan mempelajari ratusan kasus bisnis dari berbagai perusahaan baik yang sukses maupun gagal. Saat itu ia mengamati bahwa banyak rekannya di Harvard yang kemudian beralih menjadi entrepreneur dan pengalaman ini yang juga mendorong seorang Nadiem Makarim mengubah haluan menjadi seorang wirausahawan.
Saat itu dia melihat bahwa di sektor informal seperti tukang ojeklah yang memiliki potensi yang besar dan teknologi adalah cara yang efisien untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia. "Potensi manusia jauh lebih besar dari yang kita kira, karena itu kita harus menemukan tujuan dalam hidup sehingga potensi kita menjadi jauh berkembang," ujar Nadiem seperti dikutip dari laman ITB, Sabtu (19/12/2023). Melalui kegiatan ini, dia mengapresiasi keberadaan SBM ITB selama ini, dan meyakini bahwa jenis pembelajaran berbasis proyek dan juga penyelesaian masalah (problem solving) yang selama ini diterapkan di SBM ITB sejalan dengan konsep Kampus Merdeka. Mengenai pendidikan pada umumnya, Nadiem juga menambahkan bahwa transformasi pendidikan hanya dapat dilakukan jika budaya mengajar yang memerdekakan dapat diterapkan.
ITB kerjasama berbagai industri Sementara itu, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., juga memberikan pidato sambutan dengan memaparkan beberapa tantangan dan prestasi ITB yang telah dicapai saat ini. Tantangan ITB saat ini adalah menjadi universitas terkemuka di tingkat global sekaligus terus berkontribusi pada penyelesaian berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat (Globally Respected, Locally Relevant).
"ITB juga terus mendorong kerjasama dengan berbagai industri, yang sejalan dengan semangat yang digaungkan oleh Mas Menteri melalui terobosan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka," terangnya.