Di tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan kembali ‘mengawainkan’ 400 program studi (prodi) di perguruan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi). Program ini meningkat 200 persen dibandingkan 2020.

“Yang target 2020 itu 133 prodi, mungkin malah ini bisa naik 100 sampai 200 persen di angka 300 atau 400 prodi yang akan kita link and match-kan dengan Dudi,” jelas Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam keterangannya, Rabu (6/1).

Menurut Wikan, perkawinan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu prodi di vokasi. Selain itu, pihaknya pun akan mengembangkan dua program baru untuk pendidikan vokasi.

“Yaitu program SMK D2 jalur cepat atau fast track. Nanti diharapkan ada 30 sampai 50 prodi D2 yang akan kita nikahkan dengan ratusan SMK untuk D2 jalur cepat. Serta kita tambah sub program untuk upgrading D3 jadi sarjana terpan atau D4,” imbuh dia.

Begitu juga untuk menyempurnakan program di SMK, kata Wikan, SMK akan dijadikan sebagai center of excellence atau pusat keunggulan.

“SMK center excellence, nanti akan kita sempurnakan menjadi program SMK pusat keunggulan, dengan target di angka 500 atau lebih SMK,” paparnya.

Wikan juga meyakini, program kebijakan tersebut dapat tercapai, sekalipun pada 2021 pandemi Covid-19 masih akan menjadi tantangan berat yang harus dihadapi. Hal tersebut tidak akan menurunkan komitmen pihaknya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indoensia.

“Bukan berarti kita menurunkan atau mungkin kita hanya akan menyamakan capaian di tahun 2020. Kita akan berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari program kerja kita,” pungkasnya Wikan.

sumber


Homeschooling - Bimbel Les Privat - UTBK Kedokteran PTN - Kuliah Online - PKBM ✅