Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melaksanakan survei ke sejumlah sekolah. Tujuannya untuk mengetahui potensi learning loss atau kehilangan kompetensi belajar siswa akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Universitas Indonesia (UI) turut dalam pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih. Terdapat empat platform yang coba dikembangkan oleh UI saat ini .
“UI mengembangkan empat platform vaksin yaitu DNA, RNA, Sub-Unit Rekombinan dan Virus-Like-Particles,” kata Peneliti Utama dalam Tim Pengembangan Vaksin Covid-19 UI, Budiman Bela dalam webinar Tantangan dan Kebijakan Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Jumat (22/1).
Dia menyebutkan jika dari empat platform itu, pengembangan dari DNA yang akan cepat selesai. Saat ini pihaknya sudah masuk dalam stabilisasi dan efesiensi produk.
“Kalau kita lihat vaksin DNA lebih cepat pengembangannya. Saat ini kita sudah masuk pada stabilitas dan efesiensi produksi. Jadi menilai bagaimana kita membuat produksinya lebih tinggi,” ungkapnya.
Sesudah ditemukan, vaksin ini memiliki stabilitas yang baik. Nantinya Budi akan melakukan preparasi uji pre-klinik dan uji klinik lanjutan. Untuk kemudian mulai melakukan hilirisasi produk ke industri farmasi di Indonesia.
Namun, Budi mengakui jika hilirisasi ke industri sangat sulit. Sebab keterbatasan industri farmasi dalam negeri itu berpotensi membuat produksi vaksin memakan waktu yang lama.
“Melibatkan industri farmasi yang berminat untuk berinvenstasi produksi vaksin sedini mungkin. Tantangan hilirisasinya kita harus mitigasi resiko keterlambatan,” tutupnya.
sumber
Homeschooling - Bimbel Les Privat - UTBK Kedokteran PTN - Kuliah Online - PKBM ✅