Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyusun Peta Jalan Pendidikan (PJP) 2020-2035. Dalam PJP tersebut, keragaman budaya akan dimasukkan dalam naskahnya.
’’Pendidikan harus diselenggarakan berbasis pada budaya. Budaya kita yang beragam itulah yang diangkat dalam penyusunan peta jalan ini,’’ jelas Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbud, Totok Suprayitno dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI secara daring, Kamis (28/1).
Kata dia, budaya sama dengan pendidikan, semakin maju kebudayaannya, maka akan mempengaruhi peningkatan di dunia pendidikan. Oleh karena itu, kedua asepk tersebut harus mendapat porsi seimbang. ’’Bahwa pendidikan yang berkualitas itu merupakan sumber yang sangat penting dalam memajukan kebudayan,’’ imbuhnya.
Menurut dia, dengan mengedepankan kebudayaan, outputnya adalah pelajar yang memiliki budi pekerti baik. Begitu pula dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. ’’Learning outcome atau hasil belajar itu yang kita tuju ada di tiga dimensi itu (afektif, kognitif dan psikomotorik),’’ tegasnya.
Seperti diketahui, Kemendikbud menargetkan akan menyelesaikan naskah PJP di antara bulan Mei sampai dengan Oktober 2021. Sementara finalisasi draf perubahan UU Sisdiknas pada November 2021. Kedua regulasi tersebut akan disinkronisasikan. Kemudian, PJP juga akan dijadikan sebagai Peraturan Presiden (Perpres). Untuk saat ini, PJP masih dalam tahap revisi dan finalisasi. (*)
sumber
Homeschooling - Bimbel Les Privat - UTBK Kedokteran PTN - Kuliah Online - PKBM ✅