Pengguna layanan edukasi teknologi (edutech) semakin bertambah seiring dengan penerapan belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran virus di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Tanah Air hingga saat ini.
Salah satu perusahaan rintisan yang menyediakan layanan tersebut adalah MyEdu Indonesia yang bernaung di bawah payung hukum PT Cerdaskan Anak Bangsa. Perusahaan tersebut lewat situs resminya mengklaim sebagai pendidikan formal pertama yang didirikan dengan style startup.
Menurut Head of Education MyEdu Indonesia, Pahrizan, M.Pd., hadirnya MyEdu tak terlepas dari keberadaan metode belajar sekolah online yang diberlakukan pemerintah sejak awal pandemi. Kebiasaan belajar siswa yang sudah terbentuk dengan gaya belajar yang merdeka dan lebih mengutamakan aktifitas keterampilan.
MyEdu yang diluncurkan pada 17 Agustus 2020 atau di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Belum genap setahun berdiri, sudah mencatatkan 100 pengguna home schooling, Bimbel Juara, dan Institute.
“MyEdu Indonesia ingin men-scaleup para tenaga pengajar dalam melakukan pembelajaran online dan offline, sehingga kami mempelopori sistem evaluasi secara rutin tenaga pengajar sesuai feedback dari user, yaitu siswa dan orang tua,” ujar Pahrizan, Jumat (23/7/2023).
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) MyEdu Indonesia, Gorbiyan Khurmaini, menambahkan sejak dibuka pendaftaran mulai Agustus 2020 hingga pendaftaran murid baru (PMB) tahun ajaran 2021/2022, MyEdu terus mengalami peningkatan jumlah pendaftar bulanan, yakni sebanyak 4 kali lipat.
Ia mengatakan bahwa strategi yang dilakukan perusahaan pada awal tahun ajaran ini untuk menjaring lebih banyak pengguna, yaitu dengan menambah mitra lembaga pendidikan dan meningkatkan fitur-fitur di aplikasi.
Berdasarkan pantauan dari website myedu.id dan sosial media resminya, dalam hal konten marketing, perusahaan edutech ini sangat kreatif, kekinian, dan dapat menarik user-user anak usia sekolah, sehingga pilihan menentukan lembaga pendidikan bisa lebih banyak dan luas.
Untuk MyEdu sendiri sudah memiliki persebaran user di semua kota besar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Di wilayah Indonesia Timur, user MyEdu sudah ada di Makassar, Jayapura dan kota-kota di Indonesia Timur lainnya. Sehingga program pemerintah untuk terciptanya percepatan pemerataan pendidikan antara Indonesia Timur dengan daerah Indonesia lain cepat tercapai.
Dalam tempo belum setahun persebaran user start-up edutech ini termasuk sangat cepat. Semua itu efek dari sekolah di rumah selama pandemi Covid-19.
Selain itu, perkembangan EduTech juga dibantu oleh keberadaan program subsidi kuota internet oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang MyEdu Indonesia, pembaca yang budiman bisa menghubungi nomor berikut ini: 0811 123 200, atas nama Karim.